EMPANGKU

EMPANGKU
Anak adalah harapan orang tua

SELAMAT DATANG TEMAN

SELAMAT DATANG TEMAN

Cari

Laman lain

Selasa, 30 Maret 2010

ANAK ADALAH BUAH HATI


Mendidik anak, betapa sulitnya. Sudah kubuka buku-buku mendidik anak, bahkan buku mendidik anak sejak dalam kandungan, mendidik anak sudah diluar kandungan. Ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, bagi orang lain itu adalah kesalahan yang fatal baik bagi anak ataupun orang tua yang mendidiknya. Tapi bagi orang tuanya terkadang itu adalah suatu kelucuan, ayah atau ibu merasa bahagia melihat tingkah anaknya. padahal bagi orang lain itu adalah tingkah yang konyol. contoh: sikecil memukul-mukul ayahnya beberapa kali, ayah dan ibunya pada ketawa karena lucu, tapi dari beberapa puluh meter sepasang mata sedang memperhatikan tingkah mereka sambil bergumam "kecilnya udah diajarin galak ama orang tuanya, udah gede anak orang dipukulin".
Betapa susahnya jadi orang tua yang baik, tapi anak adalah anugrah juga titipan atau amanah yang harus dijaga,dipelihara, dididik agar menjadi manusia yang berbudi. Karena hasildidikan yang bagu akan berdampak bagus buat kita, anak yang shaleh akan sangat berguna bagi para orang tua, "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". Al Isra ayat 24

Anak adalah mutiara,buah hati, belahan jiwa. Makanya terkadang sebagai orang tua kita tidak sanggup untuk meluapkan marah kita kpada mereka. Hal ini akan berakibat timbulnya sipat manja yang akhirnya akan berdampak buruk bagi anak, orang tua dan lingkungannya kelak. Maka, berhati-hatilah wahai para orang tua dalam menjaga amanah ini.
Imam Al-Ghozali dalm kitabnya yang terkenal mengatakan, "setelah selesai belajar, anak seyogyanya bermain dengan permainan yang bisa menghilangkan kepenatan selama belajar atau mengaji". Kita banyak menyaksikan atau mungkin anak kita sendiri, pulang sekolah mereka bermain, tapi permainan mereka melebihi batas kewajaran sampai lupa tugas mereka sebagai anak. Maen PS [play station] misalkan, mereka akan menghabiskan waktu berjam-jam sampai lupa makan, tidur siang dan belajar. Hanya dengan uang 4000 perak mereka asik bermain melupakan belajar dan sholat. Ada lagi permainan baru yang membuat mereka lalai bahkan ada yang sampai mencelakainya, facebook. Ada anak hilang gara-gara fesbuk, orang tua lupa anak dan suami, bapak lupa anak dan istri, seorang gadis ditipu bekerja keluar negeri padahal dijadikan wanita penghibur dll.
Sebagai orang tua dari dua anak yang masih kecil, penulis merasa khawatir, bagaimana mereka anak-anakku setelah dewasa? Akankah sesuai dengan cita-cita orang tuanya, menjadi orang baik lahir bathin atau tidak. Firman Allah al isra 23:
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia"
Hanya waktu yang akan menjawab. Bersabarlah wahai para orang tua.

2 komentar: